Jumat, 30 April 2010

Nice Story...

Nice Story... (dapat dari milist tapi tidak disebutkan sumbernya)



A blind boy sat on the steps of a building with a hat by his feet. He held up a sign which said: 'I am blind, please help.' There were only a few coins in the hat.









A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped them into the hat. He then took the sign, turned it around, and wrote some words. He put the sign back so that everyone who walked by would see the new words.
Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the blind boy. That afternoon the man who had changed the sign came to see how things were. The boy recognized his footsteps and asked, 'Were you the one who changed my sign this morning? What did you write?'







The man said, 'I only wrote the truth. I said what you said but in a different way.' What he had written was: 'Today is a beautiful day and I cannot see it.'
Do you think the first sign and the second sign were saying the same thing? Of course both signs told people the boy was blind. But the first sign simply said the boy was blind. The second sign told people they were so lucky that they were not blind. Should we be surprised that the second sign was more effective?




Moral of the Story: Be thankful for what you have. Be creative. Be innovative. Think differently and positively.

Invite others towards good with wisdom. Live life with no excuse and love with no regrets. When life gives you a 100 reasons to cry, show life that you have 1000 reasons to smile. Face your past without regret. Handle your present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep the faith and drop the fear.

Great men say, 'Life has to be an incessant process of repair and reconstruction, of discarding evil and developing goodness…. In the journey of life, if you want to travel without fear, you must have the ticket of a good conscience.'


The most beautiful thing is to see a person smiling… And even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!!!

Rabu, 28 April 2010

Inget Jaman Sekolah

Membaca berita di salah satu koran terbitan Jakarta hari ini (28/04/2010) terdapat 267 sekolah menengah atas (SMA) yang seluruh anak didiknya tidak lulus Ujian Nasional. Artinya tingkat kelulusan 0%.

Sampai hari ini UN memang masih menjadi topik hangat baik oleh pihak yang pro maupun yang kontra.

Jadi terkenang kembali masa-masa masih sekolah dulu (SD, SMP & SMA) di tahun awal 80-an sampai dengan pertengahan 90-an.

Masih ingat lagu wajib belajar?? syairnya sbb :

1.
Mari kita laksanakan wajib belajar
Putra-putri tunas bangsa harapan negara
Wajib belajar cerdaskan kehidupan bangsa
Tuk menuju masyarakat adil sejahtera
Reff:
Gunakan waktumu isilah hidupmu
Tekunlah belajar giatlah bekerjaaa....
Berantas kebodohan perangi kemiskinan
Habis gelap terbit terang hari depan cerlang
2.
Ayo kita giatkan wajib belajar
Jangan putus tengah jalan marilah tamatkan
Tanam ilmu sekarang petik hari depan
Cerdas terampil berwibawa penuh daya cipta
Reff:
Gunakan waktumu isilah hidupmu
Tekunlah belajar giatlah bekerjaa....
Jadikan tunas bangsa inti pembangunan
Adil makmur sejahtera merata bahagiaaa.....

kalau tidak salah lagu itu dibuat berkaitan erat dengan program Wajib Belajar usia 7 s/d 12 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah order baru pimpinan mendiang Presiden Soeharto.

Jauh sebelum kita kenal UN, dulu kita pernah kenal EBTA (Evaluasi Belajar Tahap Akhir) dan EBTANAS (Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional).
Nilai EBTANAS disebut NEM (Nilai EBTANAS Murni) dan menjadi dasar kualifikasi untuk masuk ke sekolah negeri di level berikutnya.

Beda dengan era sekarang di mana kelulusan siswa murni ditentukan dari hasil UN, jaman aku dulu, kelulusan tidak semata-mata dari hasil EBTA & EBTANAS tetapi juga dari nilai rata-rata Raport.

Jaman Order Baru juga terkenal dengan Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) mulai SMP bahkan sampai dengan Universitas. Hukumnya wajib bahkan kita mesti hapal 36 butir-butir Pancasila. Masih ada yang ingat??

Ada lagi kenangan yang masih kuinget dan aku suka jama sekolah dulu adalah SKJ alias Senam Kesegaran Jasmani. Bahkan dulu ada event-event perlombaan antar sekolah untuk SKJ.

Hm.. apa pun kondisinya, mudah-mudah dunia pendidikan kita akan semakin baik di masa-masa yang akan datang.
Beberapa waktu lalu ada berita pelajar-pelajar kita mulai banyak bicara di kancah internasional contohnya dalam olimpiade sains, fisika maupun biologi.
Bahkan universitas-universitas kita sudah masuk dalam kelompok 500 besar terbaik di Asia bahkan Dunia.

Akhirnya dari semua itu ada sosok-sosok pahlawan yang sangat berjasa dan patut kita kenang yaitu para Guru. Masih ingat lagu ini :

Terpujilah, wahai engkau Ibu Bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sbagai prasasti trimakasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa...
Tanpa tanda jasa


ya.. terima kasih buat Bapak-Ibu Guru....

Selasa, 27 April 2010

Kisah Si Belia

Usianya tak lebih dari sembilan..
Tawanya riang, walau nasibnya kelam..
Tubuhnya gelap dengan debu yang menggumpal..
Bajunya lusuh dihiasi robek di kiri kanan..

Saat yang lain sibuk sekolah, kau sibuk cari makan..
Saat yang lain tidur nyaman di kamar, kau berkeliaran dari jalan ke jalan..
Saat yang lain liburan ke pantai, kau mungkin libur makan..
Saat yang lain bermanja dengan kedua orang tua, kau bahkan tak pernah tahu apakah itu orang tua..

Kau hanyalah satu dari sekian ribuan bahkan jutaan teman sebaya yang senasib..
Kau tak tahu apa itu masa depan, yang kau tahu bagaimana besok masih bisa makan..
Kau tak tahu apa itu salah apa itu benar, yang kau tahu hanyalah bagaimana bisa bertahan..
Pagi itu kau begitu riang bersama teman-teman..
Duduk berlingkar merubung sebungkus nasi padang..
Begitu riuhnya menikmati sarapan..
Tak lagi terpikirkan apakah siang, malam atau besok masih bisa makan...

Negerimu katanya sudah merdeka, tapi rupanya belum mampu membuatmu merdeka dari kemiskinan..
Katanya dalam konstitusi disebutkan, pemerintah negerimu akan melindungi dan membiayai anak-anak sepertimu..
Faktanya kau bukan saja diabaikan, bahkan orang tua pun pergi meninggalkanmu..
Tapi kau tak pernah berkeluh kesah karena untuk tetap hidup saja sudah susah..

Usiamu sangat belia, tapi kau telah menjadi guruku untuk lebih menghargai nikmat dan syukur kepada Tuhan..
wh-15082009

Repost - from my FB http://www.facebook.com/home.php?#!/notes.php?id=1538595329

Jumat, 23 April 2010

PKL

Roda perekonomian masyarakat kita tidak terlepas dengan sektor informal. Salah satu penggeraknya adalah pedagang Kaki Lima yang kadang sering juga di sebut PKL atak K5. Baik yang menetap di suatu lokasi atau PKL yang berkeliling menjajakan dagangannya.
Entah dari mana asal muasal istilah tsb (kalau ada yang tahu boleh donk share infonya :p)

Jika dikelola dan difasilitasi dengan baik, tentu sektor ini akan bisa menghidupi banyak orang.

Pada beberapa kejadian, perencanaan dan pengelolaan yang kurang baik selain ikut mengganggu keindahan kota dan tempat-tempat tujuan wisata, sering kita dengar terjadi kericuhan bahkan bentrok saat terjadi penertiban para PKL ini.
Coretan ini tidak bermaksud untuk membahas lebih lanjut tentang pengelolaan PKL. Hanya ingin sedikit bernostalgia melalui foto bagaimana sosok PKL sejak jaman Hindia Belanda dulu dan sebagian potretnya di masa kini.

Ini potret PKL awal abad 20





PKL Tionghoa Hindia Belanda




Bagaimana dengan sosok PKL saat ini?

Sekumpulan PKL di sebuah perkampungan di wilayah Kabupaten Bogor



PKL menghiasi peron stasiun Cilebut, Kabupaten Bogor

Pedagang es dawet di salah satu sudut kota Depok. Hm suegerrnya kalo diminum di tengah hari bolong di depok yang puannass.....

Tentu masih banyak lagi sosok-sosok unik para PKL yang mungkin setiap hari kita lihat sepanjang jalan atau bahkan masuk ke lingkungan rumah kita.
wh-20100424

Titik Balik

Mula bersua harum semerbak menjalari pelataran jiwa
Membelah samudera menggerus gunung karang nan terjal
Terhanyut lalu mabuk dalam pesona nan fana
Lambaian angkara laksana surga
Memporaporandakan pertahanan jiwa

Secercah cahaya masih berpusara dalam dada
Membangkitkan nurani mengelupaskan benih nista
Bak senjata pemusnah malapetaka dosa

Asa kembali membara
Membakar nista membangun iman
Rangkai doa-doa penjaga jiwa
Hingga kelak kembali kepadaNya

coret-coret selepas hujan, 20100329

Senyum

Senyum.....
Saat kita menghadapi permasalahan.. saat kita berada di tengah jalan yang panas dan mungkin macet dan sesak seperti di Jakarta ini... mungkin kita akan mudah sekali tersulut emosi...

Aku teringat pada suatu ketika mataku beradu pandang dengan seseorang yang tak pernah kukenal sebelumnya.. ah dia tersenyum... dan refleks pula aku pun membalas tersenyum pula kepadanya..
Di kesempatan lain di suatu tempat, aku bertemu dengan seseorang dan saat itu aku tersenyum padanya dan ia pun membalas senyumku..

Aku jadi tersadar ternyata senyum dapat ditularkan...
Senyum memang susah diungkapkan dengan kata... tapi ia dapat menular...
Ia dapat menenangkan hati, bahkan dapat meredamkan emosi..

Senyum bahasa universal setiap manusia..
muda.......

tua.....


anak-anak...


bayi.....


bahkan binatang sekalipun...



So... kalau kamu ingin tersenyum, janganlah berusaha menghentikannya.
upss… tapi jangan kebanyakan senyum, apalagi senyum-senyum sendiri, nanti dikira orang ......(tebak sendiri he he)

Marilah kita mulai menyebarkan wabah senyum sekarang juga, mungkin bisa membantu menenangkan hati!

Tetaplah tersenyum, bukankah setiap orang membutuhkan senyum?!!!

Sudahkah kamu tersenyum hari ini?...


Keep on Smiling



by wh

Kamis, 22 April 2010

Aku dapat ini dari milist...

Didepan meja saya selalu membaca tulisan tangan dari mama
Semoga dengan menjalani kehidupan dengan baik, kita mendapatkan jalan yangbaik pula
- Anugerah Terimalah
- Kasih Bagikanlah
- Kewajiban Lakukanlah
- Kesempatan Gunakanlah
- Janji Penuhilah
- Tantangan Hadapilah
- Pertandingan Menangkanlah
- Teka Teki Pecahkanlah
- Penderitaan Atasilah
- Kesukaan Nikmatilah
- Lagu Nyanyikanlah
- Keindahan Bersyukurlah
- Bertindaklah dan isilah Hidupmu bagi Kemuliaan Tuhan
- Kita adalah apa yang kita pikirkan , diri kita adanya berasal dari pikiran kita Dengan pikiran
kita jadikan dunia kita (Gautama Buddha)
- Tak ada yang baik ataupun buruk,Pikiran kitalah yang membuatnya demikian (William Shakespeare)
- Inilah kunci sukses dan kunci kegagalan, kita menjadi apa yangkita pikirkan (Earl Nightingale)

Senja


Senja...Menikmati Jakarta di kala senja...kurekam jejaknya dari atap sebuah gedung di tengah Jakarta...Langit yang memerah menjelang malam..Senja menghantarkan siang kepada malam..Memandang temaramnya cukuplah untuk mengetuk hati betapa besarnya ciptaan-Nya.. sekaligus juga mengingat kalau hari itu umurku di dunia berkurang lagi satu hari...Semoga hari ini hari yang terbaik, karena besok hanyalah misteri..Mungkin kita masih bisa mendapatinya tatkala bangun dari tidur di pagi hari..Namun bisa juga hari ini adalah hari terakhir kita di dunia..Cukuplah pergunakan hari ini sebaik-baiknya, seolah hari ini adalah hari terakhir kita di dunia..